Berawal dari promo tiket Air Asia kursi gratis atau sering familiar dengan tax payment (bayar pajak penerbangan) I am interisting for visit Brunei Darussalam, walaupun thread yang saya baca di salah satu komunitas Backpacker bahwa Brunei itu sepi seperti tak ada kehidupan disana, susah mencari transportasi dll.
Dan akhirnya saya memutuskan tetap berlanjut ke Brunei dengan tiket Pulang - Pergi (Kuala Lumpur - Seri Bengawan) sekitaran Rp.380.000 atau RM 112, saya berangkat bersama #JalanHeru salah satu blogger palembang, karena kami dari Palembang otomatis kami harus mencari tiket Palembang - Kuala Lumpur, dengan berbekal fix point saya memutuskan esok harinya untuk membeli tiket Palembang - Kuala Lumpur dengan alasan takut harga tiket tak akan bersahabat jika menunggu perputaran waktu. kami mendapatkan tiket (Palembang - Kuala Lumpur) (PP) dengan harga Rp.600.000,- atau RM 176.
Teman - teman harus tau kami menyimpan tiket ini lebih kurang 8 bulan tak selama Cinta menunggu kedatangan rangga sampai ratusan purnama berlalu hehehe.
Sebelum keberangkatan saya dan
#JalanHeru melakukan sebuah pertemuan untuk membahas
Ittinary perjalanan selama di Brunei dari Hotel hingga destinasi wisata yang akan kami kunjungin, kami memutuskan untuk memesan hotel secara on the spot karena beberapa faktor salah satunya
Pusat Belia hostel yang ingin kami jadikan tempat singgah sementara harus tutup sampai bulan Juli,.
|
Brunei dari atas Awan |
Penerbangan menuju brunei lebih kurang 2 jam setengah dari Kuala Lumpur to Bandar Seri Bengawan, pemandangan negara Brunei dari atas pesawat pun tak kalah cantik dengan negara tercinta kita Indonesia, rumah - rumah penduduk sekitar sangat terlihat jelas begitupun dengan arus jalan yang terlihat sepi tak terlihat kepadatan lalu lintas.
|
Hasil Jepretan #JalanHeru |
Dan akhirnya pesawat pun landing dengan sempurna di Bandar Seri Bengawan tahapan selanjutnya melewati Imigrasi, sebelum memasuki tahap imigrasi kami harus mengisi sebuah form seperti hal nya kita memasuki Singapore, Brunei sekarang mulai berhati - hati dalam sistem keamanan karena tak sembarang orang bisa masuk dengan mudah di negara ini, setelah melewati semua proses Imigrasi yang cuma ditanya berapa lama di Brunei ? Nginep nya dimana ? pertanyaan umum yang sering ditanya oleh pihak Imigrasi, kami berlanjut mencari Bus karena di Brunei Bus beropesai sampai pukul 6 sore kami bergeras mencari stasiun bus bertanya dengan pihak informasi dan kami mendapatkan tempat untuk menunggu Bus yang berada tidak jauh dari keberangkatan.
|
Stasiun Bas |
cukup lama menunggu Bas di Brunei lebih kurang satu jam kami menunggu kedatangan Bas karena Bas di Brunei tidak begitu banyak sehingga harus ekstra sabar menunggu, pertama ada Bas warna hijau melintas tetapi entah kenapa dia tidak menerima kami untuk masuk sehingga kami harus menunggu kedatangan Bas selanjutnya Oh iya kami menunggu Bas ini tak seorang diri ternyata kami ditemani oleh 2 Couple Traveller dari Surabaya dan seorang bapak - bapak dari Bandung, singkat cerita perkenalan pun panjang menjadi sebuah obrolan di tengah menunggu Bas yang tak kunjung datang, hahahaha (Harap bersabar ini semua ujian).
|
Bas Hijau |
Tak berapa lama Bas hijau pun datang walaupun kami harus berlari mengejarnya hehehe cukup drama ya tetapi inilah konsekuensi pertama yang kita hadapi untuk mengenal kondisi sebuah negara makmur, ini Bas saya ambil photo dalam lawatan saya di Brunei karena tak sempat ambil gambar di
Airport saking mau cepat naik aja. naik
Bas ini dikenakan biaya $1 dimana
$1 Brunei nilai nya sama dengan $1 Singapore atau Indonesia punya uang Rp.9.000 jadi bila kita punye Singapore uang kita bisa bayar untuk naik Bas ini, dan lucunya di dalam Bas ini kita semua reuni seperti naik angkutan umum di Indonesia dimana sopir dan kernet mobil ini orang jawa
So banyak terdengar percakapan dengan logat bahasa jawa wkwkwkkw.
|
Bas Purple |
Jika
teman - teman kesulitan mencari Bas warna hijau
teman - teman juga bisa mencari Bas warna Ungu ini tetapi tetap bertanya apakah Bas ini menuju lokasi teman - teman cari karena setiap Bas disini ada yang sesuai dengan tujuan kita terkadang juga kita harus jauh memutar untuk menemukan lokasi stasiun kita.
|
Kondisi dalam BAS kernet nya Wanita |
|
Joy Rest |
lebih kurang 30 menit kami sampai di Rest Station walaupun kami harus memutar di tempat yang sama setelah itu kami mencari penginapan dengan Mr B saya lupa nama bapaknya karena kami mempunyai penginapan yang sama dan ternyata penginapan kami tak jauh dari stasiun sekitar 200M dari stasiun menuju penginapan kami,
Joy itulah penginapan kami untuk singgah beberapa hari di Brunei tempatnya berada di tengah kota Bandar dan tak jauh dengan beberapa destinasi wisata di Brunei, kami mendapatkan
harga $15 untuk satu malam nya dengan free
Breakfast pagi roti berlebel Halal karena yang punya penginapan ini orang Muslim dari
Malaysia berdarah Philipines.
|
Penunggu Wifi |
kalau untuk
backpacker tempat ini sangat rekomendasi apalagi sekedar untuk istirahat sahajah tetapi jika anda bersama keluarga besar baiknya anda menginap di Hotel karena hotel juga tidak begitu mahal di Brunei, untuk Wifi disini harus ekstra sabar hahahaha jaringan Wifi disini hanya menggunakan Modem sehingga kapasitas pengguna pun terbatas jika sudah naik ke penginapan jaringan Wifi tak ditemukan lagi dan salah satu hal penting dari ini kamar kecil nya walaupun berbagi bersama tempatnya sangat bersih setiap pagi pun selalu bersih
jika saya harus memberi nilai 1-10 saya beri nilai 8,5 dengan fasilitas yang dimiliki cuma Jaringan Wifi sahaja dan satu lagi lampu nya remang - remang plus
Air Conditioner pun harus berbagi bersama ☺☺.
|
Jalan di Kala Magrib Menjelang |
Kami meletakan tas di Penginapan setelah itu langsung mencari Masjid untuk shalat Magrib ternyata eh ternyata penginapan kami dekat dengan Icon Brunei yaitu
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin melewati jalan di Brunei membuka memori saya akan kota Madinah suasana ketenangan dan udara yang ikhlas membuat hati dan pikiran menjadi ikatan erat yang tak bisa terhentikan. tampak dari kejahuan
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin terlihat dengan corak Kubah Emas.
|
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin |
tiba di
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin kami menjalankan Ibadah Shalat Magrib dan Isya disini dan di dalam Masjid ini saya memiliki cerita tersendiri setelah shalat magrib ada seorang Pakcik berpakaian adat melayu menghampiri saya dan perbincangan itu berlanjut takjubnya ia menawarkan saya untuk tinggal di rumahnya dan ia akan membagikan banyak cerita tentang Brunei kepada saya, saking tak enak hatinya saya berbicara bahwa saya bersama teman saya telah memiliki penginapan di daerah Bandar sehingga saya dan teman saya tidak bisa menerima tawaran dari Pakcik.
|
KFC Brunei |
Dan waktu malam kami akhirin dengan makan di KFC, makanan cepat saji ini selalu ada di setiap negara kami membeli one packed dengan harga $3,70 cukup terjangkau harga KFC disini selain itu jaringan Wifi disini sangat cepat. So Cahaya di langit Brunei Darussalam akan berlanjut dengan cerita baru mohon bersabar nikmati dulu ya cerita ini semoga cerita ini bermanfaat buat teman - teman semua.
#BruneiDarussalam #CahayadilangitBrunei #PejuangTangguh
Saya sdh baca dan pengalaman menuju dan di Brunei jd insight baru utk pembaca. Trima ksh sdh berbagi :) salam kenal
ReplyDeleteSalam kenal kak nina :) makasih ya sudah mampir di blog saya
DeleteAku ngikutin perjalanan Rahmad dan Heru di IGStory. Bener, akhirnya untuk pertama kali aku tertarik ke sana karena liat perjalanan kalian. Selama ini emang ngerasa Brunei kurang worth untuk didatangi :)
ReplyDeleteMudah-mudahan bisa dapetin tiket murah ke sana juga nanti :)
Semoga terlaksana kak yan bisa berkunjung ke Brunei
DeleteGara-gara liat postingan Heru di IG sebenarnya sudah jadi kepengen untuk menambahkan Brunei sebagai negeri yang dijelajahi. Semoga dapat tiket murah ke sana.
ReplyDeleteAamiin semoga kak ainun mendapatkan kesempatan mengunjungi Brunei :)
Deleteberapa pendaftaran di UNISSA ???
ReplyDeletecan you help me???
ReplyDelete